Tatkala kulihat ayah akan dibawa ke dalam penjara, sebagaimana seorang penjahat yang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak, Jangan dipenjarakan ayahku! Biarlah aku menjadi istri Datuk Maringgih! mendengar perkataan itu, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan senyum yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya, dan terbanglah sukacitanya dan berahi serta hawa nafsu hewan kepada matanya sehingga aku terpaksa menutup mataku.( Siti Nurbaya, Marah Rusli) Sudut pandang pengarang dalam kutipan novel tersebut adalah?
- orang pertama pelaku utama
- orang ketiga pelaku sampingan
- orang pertama pelaku sampingan
- orang ketiga pelaku utama
Kunci jawabannya adalah: A. orang pertama pelaku utama.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tatkala kulihat ayah akan dibawa ke dalam penjara, sebagaimana seorang penjahat yang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak, jangan dipenjarakan ayahku! biarlah aku menjadi istri datuk maringgih! mendengar perkataan itu, tersenyumlah datuk maringgih dengan senyum yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya, dan terbanglah sukacitanya dan berahi serta hawa nafsu hewan kepada matanya sehingga aku terpaksa menutup mataku.( siti nurbaya, marah rusli) sudut pandang pengarang dalam kutipan novel tersebut adalah orang pertama pelaku utama.